Untuk memberikan kesiapan mental menghadapi Ujian Nasional (UN), SMK Al Amanah Tangerang Selatan, Banten mengadakan training motivasi “Sukses Ujian Nasional” bagi 128 siswa/i kelas XII (29-03-2012). Siswa/i dari empat program keahlian (Akuntansi, Pemasaran, Adm. Perkantoran dan Rekayasa Perangkat Lunak) ini mendapat up grade mental dari motivator Abd. Aziz Rofiq.
Hajatan nasional tahunan datang berulang setiap tahun, apalagi kalau bukan UN (Ujian Nasional) untuk siswa kelas akhir SD, SMP dan SMA/SMK. Hiruk pikuk pelaksanaannya sudah dimulai sejak awal tahun pelajaran. Intensitasnya semakin naik seiring dengan semakin mendekatnya hari H, sekitar bulan April dan Mei. Guru mata pelajaran UNpun semakin sibuk, mulai dari bedah SKL (walaupun SKLnya itu-itu jugawong sdh jadi Permendiknas yg belum dicabut), membuat perkiraan soal, pembahasan soal yang disajikan pada jam-jam tambahan atau les. Demikian pula dengan siswa calon peserta UN. Mereka semakin dijejali dengan berbagai pengayaan (sekaligus penganiayaan…kidding.com) dan latihan soal. Tidak puas dengan les di sekolah dan khawatir anaknya tidak lulus, orangtua mengirimkannya ke bimbel. Sehingga dimana-mana bimbelpun laris manis bak nasi timbel bagi orang kantoran.
Itu upaya jasmaniah. Upaya rohaniahpun dilakukan dengan istighosah bersama maupun berupaya secara mandiri dengan memperbanyak ibadah di rumah seperti shalat tahajud, tadarus sampai minta didoakan oleh orang-orang shaleh.
Upaya tersebut sah-sah saja dilakukan, namanya juga manusia yang punya kewajiban berupaya sedangkan hasil akhir diserahkan pada Sang Maha Penentu (tawakkal).
Upaya yang sebegitu hebat disadari atau tidak membuat siswa merasa “penuh” otaknya. Secara fisik dan mental ada hal yang ekstra dilakukan dibanding ketika di kelas di bawahnya. Hal ini dapat menjadikan siswa lelah lahir-batin, bahkan bisa stress (bahasa komputernya ‘hang’). Secara materi mereka sudah penuh dengan bahan-bahan yang diprediksi keluar di UN demikian pula ‘sparing’ dengan soal-soal tahun lalu maupun prediksi soal juga sudah sangat maksimal. Hal lain yang perlu dipikirkan adalah kesiapan mental siswa itu sendiri.
Hal ini menjadi bahan pemikiran penulis sejak beberapa tahun yang lalu. Sebagai guru yang mengampu mapel non UN penulis merasa tidak bijaksana bila ‘ikut-ikutan’ menjejali mereka dengan materi pelajaran yang ‘tidak sepenting UN’. Maka penulis mengupayakan memberi motivasi secara lisan di setiap kelas. Rupanya karena cara penyampaian yang kurang menarik siswapun kelihatan ‘dengan terpaksa’ memperhatikan.
Pada tahun ini barulah penulis menemukan cara sekalipun di tempat-tempat lain sudah sering dilakukan, yaitu dengan memberikan training motivasi. Caranya seperti yang dilakukan oleh trainer-trainer atau para motivator. Pucuk dicinta ulampun tiba. Awal Maret 2012 ini penulis mengikuti training “Sertifikasi bagi Trainer” yang diselenggarakan oleh Sekolah Quantum Indonesia (SQI) selama dua hari. Ajang yang sangat luar biasa ini membuka kesadaran penulis bahwa setiap orang membutuhkan motivasi dan itu jarang dilakukan. Kesan yang ada untuk mendatangkan motivator perlu biaya besar. Inilah yang ingin penulis lakukan, motivator paket hemat!
Maka dengan berbekal ilmu yang diberikan oleh para master SQI, penulis berniat mentraining para siswa dengan tujuan agar secara mental mereka siap menghadapi UN. Mulailah penulis merancang bahan-bahan presentasi, mendownload vide0-videomotivasional dari youtube dan mencari golden word di google. Dengan meramu bahan-bahan tersebut jadilah sebuah paket tayangan yang terdiri dari opening slide dan presentasi powerpoint. Opening slide memuat slide show foto-foto sekitar UN diiringi musik yang sesuai dengan durasi sekitar 8 menit. Presentasi powerpoint dibagi menjadi beberapa sub mulai dari pengenalan jatidiri diakhiri dengan renungan.
Bahan-bahan tersebut disajikan dikombinasikan dengan berbagai tepuk dan gamesatraktif dan menyenangkan untuk menghilangkan rasa jenuh serta menjada intensitas fokus siswa. Jangan lupa untuk mengikutsertakan siswa pada proses secara interaktif. Keseluruhan durasi sekitar 2 jam. Sedangkan alat utamanya adalah komputer/laptop, LCD proyektor dan sound system yang memadai. Kualitas sound system sangat penting karena suara sangat dominan dalam penyajian ini. Gangguan pada sound system dapat mempengaruhi kualitas penyajian secara keseluruhan, walaupun sebenarnya dapat dieliminir dengan kualitas penyajian yang atraktif.
Dari pengamatan penulis selama kegiatan berlangsung, fokus siswa tetap terjaga. Penayangan video-video motivasional dapat menggugah mental mereka sesuai dengan rancangan kita. Demikian juga pada saat renungan….golden words yang diiringi musik syahdu menyentuh hati mereka. Air matapun tertumpah baik siswa maupun siswi, suara tangisan menggerung dari wajah-wajah yang tertunduk ke bangku bahkan ada yang histeris berteriak “iiiibuuuuu….” sontak yang lainpun menaikkan volume tangisannya. Bagi motivator saat ini adalah saat terbaik untuk memasukkan nilai-nilai dan penyadaran akan jati diri. Maka penulispun segera memberondongkan kalimat-kalimat penggugah kalbu. Di akhir renungan gugahlah semangat mereka, yakinkan bahwa mereka adalah putra/putri terbaik yang pernah dilahirkan, dibesarkan dan dididik.
Trainingpun berakhir, siswa putri ada yang saling berpelukan dan bertangisan. Saat dipersilakan meninggalkan ruangan mereka tampak berat bangkit dari bangku. Satu-persatu keluar ruangan dengan airmata yang masih berlinang bersalaman dengan penulis, beberapa siswa tampak masuk ke ruang guru untuk meminta maaf dan minta didoakan pada guru dan staf termasuk OB.
0 komentar:
Posting Komentar