Wanita yang mengobral aurat akan ada konsekuensinya: mengundang murka Tuhan (Allah Swt). Tahukah, dalam Al-Qur'an, kita disindir, makhluk yang tak punya rasa malu tak ubahnya binatang ternak, bahkan lebih buruk dari binatang ternak.
Benar kata Rasulullah saw, rasa malu itu sebagian dari iman. Bahkan, Rasulullah mewanti-wanti, agar kita waspada, kelak di akhir zaman, manusia tidak lagi peduli halal-haram. Nah, apa jadinya jika manusia sudah kehilangan harga dirinya? Pantaskah kalau kemudian kita mengaku sebagai manusia beradab? Ketika rasa malu itu hilang dan lenyap, kita tak berbeda dengan manusia barbar yang hidup di zaman batu.
Tahukah, bagaimana musuh-musuh Islam menghantam Islam tanpa sebuah peperangan? Tidak ada cara yang paling efektif dan efisien, selain menghilangkan perasaan malu yang dimiliki kaum muslimahnya. Lewat mode (fashion) itulah dinul Islam muslimah dipalingkan. Ingatlah pesan Rasulullah saw:"Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu."(HR. Abu Daud).
Kata Rasulullah, ada golongan penduduk neraka yang tidak pernah aku saksikan, yakni: Wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka melenggak-lenggokkan tubuhnya dan kepalanya, bagaikan punu kunta yang miring. Mereka tidak masuk Surga, tidak pula mencium baunya, meskipun Surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim).
Karena itu, jangan menelan mentah-mentah, bahwa sesuatu yang dianggap mode dan trend itu pasti indah, gaul dan funky. Pandangan seperti itu adalah pemikiran yang rancu, sesat menyesatkan. Ketika trend itu berbenturan dengan agama dan nilai-nilai asusila alias kesopanan yang berlaku di masyarakat, maka kita sebagai orang timur wajib menolaknya.
Pokoknya, jangan membebek, terpesona dengan sesuatu yang datang dari Barat, tentu budaya yang merusak. Pantas, jika kita selalu menjadi korban mode yang dihembus-hembuskan sebagai trend masa kini. Yang ngga ikut trend dianggap makhluk jadul alias nggak gaul
0 komentar:
Posting Komentar